Jumat, 09 Januari 2009

GAME BERMULA DARI HOBI (CINTA)






GAME BERMULA DARI HOBI (CINTA)

Istilah ‘game’

Kata ‘permainan’ yang lebih beken dengan istilah ‘game’ dalam bahasa Inggris, adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan hiburan. Gamers Indonesia memiliki kata sendiri yaitu ‘gim’. Game sering kali terwujud atas dasar realita. Dari segi tekhnik, game adalah sistem tertutup yang menggambarkan kehidupan nyata. Disebut sistem karena game itu sendiri secara langsung adalah replikasi dari kehidupan nyata dan disebut tertutup karena peraturan-peraturan dan batasan-batasan yang terdapat di dalamnnya. Bisa dibilang bermain game adalah cara yang aman untuk mencoba menjalani jenis kehidupan nyata yang lain. Dari menembaki monster-monster kejam, memimpin seribu pasukan militer, menjadi petani, menjadi walikota, menjadi pilot pesawat komersial Being 747 sampai menjadi eksekutif muda absurd abis yang senang mewujudkan keinginannya dengan uang hasil jerih payah ayahnnya. Pemain melihat suatu game sebagai perwujudan alam fantasi pribadinnya. Game menggambarkan kenyataan secara subyektif, bukan obyektif. Game adalah tidak nyata secara obyektif, namun mereka nyata bagi pemain secara subyektif. Sesuatu yang nyata tersebut adalah fantasi si pemain, yang akan membentuk eksistensi dari pemain.
Jadi, fantasi dan eksistensi pemain memiliki peran yang sangat penting dalam game apapun untuk membuat game tersebut menjadi nyata secara psikologi.

Ada beberapa mengapa kita suka GAME

Manusia adalah makhluk sosial yang kompleks. Mungkin kita tidak akan pernah tau persis apa motivasi mereka bermain game. Kita seringkali menghubungkan kata‘bermain’ dengan anak kecil dan bila dihubungkan kepada orang dewasa akan bersifat mencemooh atau meremehkan. Anak kecil diharapkan akan belajar sambil bermain. Ada dua komponen yang dibutuhkan untuk membuat game itu berjalan, permainan dan pemain (manusia). Developer game menemui keasyikan dalam pembuatan permainan itu sendiri, namun tujuan mereka pada akhirnnya adalah mendidik, menghibur dan membimbing si pemain.

Game yang sering kita temui saat ini sudah bervariasi dan ruwet untuk dilihat satu fungsinnya yang jelas terhadap pemain. Coba kita tengok permainan yang simpel, dan bukan manusia sebagai pemainnya.Anak-anak singa yang bermain di padang rumput sedangkan ibunya berbaring beristirahat sambil mengawasi mereka. Anak singa yang satu berguling-guling dengan anak singa yang lain, saling menendang, mencakar dan menggigit. Anak singa yang lainnya lagi sedang jalan-jalan dan tiba-tiba terfokus kepada seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung rumput. Dia lalu membungkuk, merangkak hati-hati, menaikan pinggang sambil mengipaskan ekornnya kemudian menerkamnya. Situasi demikian membentuk senyuman di mulut kita; makhluk lucu itu sedang bermain-main, bersenang-senang dan menikmati ketenangan. Kita mungkin benar mengatakan mereka sedang bermain, dengan melihat tingkah laku mereka. Tapi apakah mereka juga bersenang-senang? Permainan tersebut adalah hal yang sangat penting menyangkut masalah hidup dan mati. Anak-anak singa itu sedang berlatih, belajar memburu mangsa dan berkelahi dengan saingan, belajar untuk dapat bertahan hidup. Mereka belajar secara praktis dan dengan cara yang aman; bermain. Game adalah tekhnik belajar secara alami. Motivasi bermain game datang dari nenek moyang. Jadi bisa dinyatakan bahwa motivasi utama kita bermain game adalah untuk belajar, baik dimiliki secara sadar maupun tidak sadar.Dan ini membuat pertanyaan seperti: “Apakah game bisa memiliki faktor pendidikan?” menjadi terdengar lucu.

Elemen-elemen game
Di setiap game terdapat beberapa elemen yang perlu diperhatikan:
Interaksi
Interaksi adalah proses timbal-balik antara lebih dari satu aktor. Aktor umum dalam hal ini adalah manusia dan game. Interaksi adalah elemen pertama kali yang akan ditemui pemain saat mulai bermain. Di mulai dari mengklik tombol play, menggerak-gerakan karakter dengan joypad/mouse/keyboard, menangkap items yang ditemukan, menangkis serangan lawan, sampai ke layar game over. Interaksi yang kurang nyaman akan langsung terasa oleh pemain. Grafik dan audio adalah faktor yang dijadikan media interaksinnya. Pastikan agar media ini dan interaksinya selalu masuk akal dalam perpaduannya.

Cerita
Ini elemen selanjutnya yang yang akan diperhatikan pemain. Pemain sekarang ini telah dijejali dengan pilihan game yang luar biasa banyaknya. Kecuali ceritanya menarik dan dapat menaruh dia menjadi bagian dari sebuah cerita, seorang pemain tanpa ambil pusing memilih untuk tidak memainkan game tersebut. Cerita yang sering kali ditemui kemiripannya dengan game lainnya akan menimbulkan kebosanan, dan sekali lagi pemain tidak sungkan untuk segera mencoba game selanjutnya. Cerita akan lebih menarik bila tetap sepadan dengan tema utama game (serius, kartun, komedi, drama, horor, dll). Membumbui cerita dengan unsur yg lain boleh dilakukan asal masih bisa diterima sehingga tidak menyimpang dari tema utamanya.

Konflik
Sebuah game bisa tidak berarti lagi kalau tidak memiliki elemen ini. Elemen ini bisa membuat sebuah game menjadi lebih menantang dan lebih membuat pemain semakin penasaran. Hampir di setiap game yang kita temui sampai sekarang memiliki konflik. Konflik bisa dibuat secara langsung dan tidak langsung, bisa berupa kekerasan maupun bukan. Contoh dari konflik adalah: monster, misteri, teka-teki, peta lokasi, dan lain-lain.

Pilihan
Pilihan, pilihan dan pilihan! Dengan menawarkan pilihan-pilihan, sebuah game memberikan kebebasan kepada pemain untuk mengambil jalan dalam menyelesaikan konflik, dengan cara si pemain. Elemen ini membedakan antara sebuah cerita dengan sebuah game. Sebuah cerita atau karangan menuntun kita sekuel demi sekuel ke tujuan yang telah ditentukan pengarang. Sedangkan di dalam game, pilihan-pilihan akan membuat cabang-cabang cerita sehingga game tersebut bisa dimainkan berulang kali.

Bonus
Bonus akan mengiming-imingi pemain untuk mendapatkanya, kalau bisa sebanyak mungkin. Maka bonus adalah termasuk elemen yang membuat pemain merasa tertantang dan termasuk elemen yang bisa dipakai untuk mengukur kehebatan pemain.
Setelah kita mengetahui arti game dan mengenal elemen-elemen yang ada di dalam game, kita melangkah ke tahap berikutnya; Apa saja jenis-jenis game yang ada? Jenis game yang mana yang akan kita buat?

Kategori-kategori dalam game
Kategori game terbelah menjadi dua, yaitu Skill and Action dan Strategi. Yang mana terpecah lagi menjadi beberapa subkategori.

Kategori 1: Skill and Action (S&A)
Kategori ini sangat populer. Sebagian besar game yang ada masuk ke dalam kategori ini. Kebanyakan game-game yang ada di Time Zone sebagai contohnya dan game center lainnya adalah game-game yang masuk kedalam kategori ini. Kategori S&A itu sendiri terbagi menjadi beberapa sub-kategori:

Combat games (game perang)

Pemain berada di situasi konfrontasi secara langsung dengan musuh; pertempuran. Pemain ditantang untuk terus menghindari serangan musuh dan menghancurkan lawan sebanyak-banyaknya. Kebanyakan game dari kategori ini adalah game shooting; first person shooting (Time Crisis), third person shooting (Metal Gear Solid), side-scroll shooting (MetalSlug), dan masih banyak lagi.

Fighting game (game perkelahian)

Salah satu pelopornya adalah Street Fighter yang hingga kini masih tetap populer di kalangannya. Sudah banyak game pertarungan yang dibuat dengan versi tiga dimensional (Tekken, Mortal Kombat). Game ini memiliki elemen interaksi dan konflik yang sangat kuat dan cepat sehingga bisa sangat menjengkelkan bagi pemain bila mereka mengalami kekalahan.

Maze/Puzzle games (game teka-teki)

Game ini disebut juga game teka-teki. Maze game lebih cenderung mencari jalan keluar melalui jalan-jalan yang berlika-liku dan membingungkan. Contoh dari maze game adalah permainan populer di tahun 80-an; Pac-Man. Beberapa contoh dari game puzzle adalah Bust-A-Move, game Bauns nya Ferry Halim(orisinal.com) dan jigsaw-puzzle.

Sports games (game olah raga)

Game yang ada di kategori ini memiliki keuntungan bahwa pemain sudah memiliki gambaran dari olahraga yang akan di mainkan. Yang diharapkan pemain dari game kategori ini adalah kualitas grafik yang sangat tinggi dan gerakan yang mendekati kenyataan.

Paddle games (game pantulan)

Cara memainkan game ini adalah dengan mengayuh atau menggerakkan satu benda untuk mengenai benda yang lain. Cara kerjanya mirip permainan hoki. Contohnya adalah Pong. Saat ini sudah banyak variasi game Pong; menggunakan lebih dari satu bola dan papan pemantul, memiliki kemampuan untuk menembak, dibuat tiga dimensional, dan lain lain.

Race games (game balapan)

Judul dari kategori ini sudah cukup menjelaskan. Namun variasi dari game balap ini pun juga beraneka ragam. Dimulai game mobil balap formula satu sampai mobil balap remote kontrol yang beramunisi untuk bisa menjadi nomer satu di garis finish.

Kategori 2: Strategy

Adventures (game petualangan)

Game petualangan adalah game yang tidak kalah populer dengan game-game dari kategori S&A.Game ini merupakan salah satu game yang kompleks dari segi cerita dan cara bermainnya. Pemain akan melalui banyak rintangan, misteri, teka-teki dan barang-barang yang dibutuhkan sebelum pada akhirnya sampai ke tempat tujuan. Untuk itu game ini membutuhkan banyak waktu.

Real Time Strategy (game RTS)

Game dari kategori ini adalah yang paling kompleks daripada game dari kategori manapun juga. Peraturan-peraturan didalam gamenya yang setebal undang-undag pemerintahan, dan menyita paling sedikit tiga jam untuk memainkannya dari nol. Untuk itu, game ini sulit untuk dimainkan. Pemain diminta untuk menjadi pemimpin dan ‘pencipta’. Oleh karena itu, meskipun membutuhkan kesabaran membaca peraturan dan memainkannya, pemain suka sekali bermain game ini; berperan sebagai sang pencipta. Contoh gamenya adalah Command&Conquer, Warcraft, Age Of Empires.

1. Games of chance (game kesempatan)

Disamping termasuk sebagai game yang simpel, game yang ada didalam kategori ini termasuk game yang kurang diminati karena sifatnya yang cenderung pasif dan unsur keberuntungan yang bermain secara dominan. Game ini lebih bisa dibilang game jiplakan dari yang asli menjadi virtual. Lihat saja sebagai contohnya game sollitaire, jackpot machine, pinball dan lain-lain.

2. Educational games (game pendidikan)

Walaupun semua game bersifat mendidik, game dalam kategori ini bertujuan mengajar secara eksplisit. Game ini tidak banyak ditemui, mungkin karena permainan seperti ini kurang diminati. Game ini lebih sering ditujukan kepada anak kecil. Seperti belajar menghitung, membaca alfabet dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar