Jumat, 09 Januari 2009

Memelihara Ikan Koi


Memelihara Ikan Koi
Hobi Rumahan yang Menjanjikan

BAGI penggemar ikan koi, menikmati gerakan eksotis koi yang warna-warni di kolam, dapat menghilangkan stres setelah seharian beraktivitas. Ikan dari jenis Ordo Cyprinus Carpio tersebut, oleh beberapa pengemarnya juga dipercaya dapat membawa hoki dan memiliki ikatan batin dengan sang pemilik.

Ikan koi termasuk jenis ikan yang mudah dipelihara. Makanannya tidak selalu harus spesial karena termasuk binatang omnivora, yaitu makhluk hidup yang mengonsumsi, baik makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Pelet merupakan santapan utama, tetapi pada saat akan mengikuti kontes, koi akan mendapat makanan tambahan dan doping khusus untuk menguatkan warna tubuhnya dalam masa karantina. Selain itu, sayur-sayuran seperti kangkung atau buah-buahan, misalnya jeruk, tetap oke-oke saja buat ikan ini.

Menurut keterangan, umur ikan jenis ini bisa bertahan sampai puluhan tahun. Untuk memiliki ikan yang berasal dari perairan Eurasia and the middle East ini para penggemar dan calon penggemar dapat menyesuaikan diri antara keinginan dan kondisi saku. Tidak selamanya harus mengeluarkan biaya yang mahal karena harganya bervariasi, tergantung dari ukuran dan jenis. Beberapa penjual mematok harga mulai dari yang termurah berbanderol Rp 50.000,00 untuk ukuran 15 cm, hingga mencapai Rp 8.000.000,00. Yang luar biasa, harga koi juara kontes yang dapat menembus ratusan juta rupiah.

Kunci perawatan koi adalah sirkulasi air di kolam yang tidak boleh berhenti. Inilah yang membuat pemeliharaan ikan koi kerap mahal. Sebab, kolam untuk koi harus dibuat dengan ukuran spesifik. Kedalamannya tidak boleh kurang dari 80 cm, panjang minimal 1,5 m dengan lebar 1 meter. "Memang yang mahal justeru kolamnya. Ikan ini tidak dapat dinikmati di akuarium, view- nya dari atas, bukan dari samping semisal Arawana,"

Harga dan kelas ikan koi diklasifikasikan berdasarkan pola, bentuk tubuh, dan warna. Semakin pola warna tubuhnya seimbang, maka harganya akan semakin mahal. Begitu juga dengan tubuh. Koi yang bagus adalah yang memiliki ukuran silinder proposional. Warna yang cerah dan memancar juga memengaruhi jenis kelas dan harga koi. Dalam dunia pehobi koi dikenal ada koi kelas C, B, A, AA sampai kelas super.

"Itu dinilai dari pola body dan warna," kata Wibowo yang mengaku sudah menjalani hobi sekaligus bisnis ikan koi selama lebih dari 7 tahun. "Lumayan sih hasilnya. Sebab kita menjalaninya sebagai hobi dan pasaran koi selalu stabil," ujar Wibowo lebih lanjut. Di rumah kediaman wibowo yang sekaligus tempat pembesaran ikan koi inilah para penikmat ikan koi di Bekasi kerap berkumpul untuk saling bertukar cerita dan pengalaman. "Biasanya setiap hari Sabtu dan Minggu kita kumpul-kumpul,"

jenis koi sangat beragam, ada Taiso Sanshoku, Kohaku, Showa Sansoku, Utsurimono, kawarimono, koromo, dan lainnya yang semuanya berbahasa Jepang. Di Jepang sendiri, Koi disebut Kai yang artinya ikan berwarna. "Di Jepang koi dianggap ikan dewa," kata Wibowo yang mengatakan bahwa masalah yang kerap mengganggu adalah pe- rubahan cuaca. Sedangkan penyakit yang kerap muncul adalah Koi Hervest Virus (KHI), seperti yang pernah terjadi 2000. "Ikan ini unik. Jika ia sakit, ia akan memisahkan diri dari kelompoknya. Jadi kita tahu,"

Uniknya, kegiatan kontes koi, tidak menawarkan hadiah yang besar. Para peserta hanya mengejar kepuasan dan prestise, di samping mencari kenalan, karena event semacam itu dihadiri pehobi ikan koi seluruh Indonesia. "Hanya selembar sertifikat yang kita dapat," kelakar Wibowo yang koi jenis kohaku-nya pernah menjuarai kontes.

Saat mengunjungi tempat komunitas pengemar koi berkumpul, terasa sangat mengasyikkan, menikmati warna-warni ikan koi yang melenggok ke sana-ke mari di dasar kolam. Dan ketika makanan (pelet) disebarkan, koi berebut untuk menyantapnya, menciptakan pemandangan yang menenteramkan, apalagi sembari menikmati gemericik air kolam. Ada kepuasan batin tersendiri yang akan kita rasakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar